eBaroroh

Just Enjoy and Feel the Game

Archive for the category “Uncategorized”

Saya dan kerjaan (2)

Setelah telat 4 jam mengumpulkan cerita tanggal 08.06.2017. Maka saya akan mengawali hari ini, 09.06.2017 dengan cerita. 

Melanjutkan cerita sebelumnya, kali ini saya akan bercerita tentang pekerjaan, apa yang saya lakukan untuk menghasilkan uang. Sebenarnya tidak terlalu istimewa karena banyak pekerjaan yang lebih istimewa dan unik. Pekerjaan saya biasa saja untuk di bidangnya. 

Saya lulusan teknik sipil, saat ini  bekerja sebagai seorang pengawas di lapangan. Alhamdulillah saya bekerja sesuai dengan bidang yang dipelajari selama kuliah. Yah meskipun belum sesuai dengan passion, akan tetapi setidaknya bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajari semenjak kuliah. Yah meskipun jurusan yang terpilih ketika kuliah sifatnya adalah ketidaktahuan,hahahahaha. 

Saya memilih teknik sipil karena pada saat itu hanya melihat 2 pilihan dimana gradenya lebih rendah daripada teknik elektro yaitu teknik sipil dan arsitektur. Berhubung basic arsitektur adalah menggambar sedangkan saya agak susah menggambar. Jadi saya putuskan untuk memilih teknik sipil dimana banyak ketidaktahuaan terhadap teknik sipil. Karena keinginan utama waktu itu adalah ingin memasuki institut ini apapun jurusannya. Dan akhirnya terdampar di teknik sipil hingga lulus, alhamdulillah. Di tahun pertama, saya seperti tersesat karena lingkungan sekitar sangat mengerti teknik sipil itu apa dan nanti kerjanya seperti apa. Sedangkan saya, cukup senang sudah bisa di terima di kampus ini dan bisa lulus, sangat sederhana sekali. 

Setelah lulus dari teknik sipil, ternyata mencari pekerjaan itu sangat sulit untuk saya. Mencoba melamar pekerjaan apapun itu bidangnya telah saya lakukan. Hingga akhirnya ketika saya tidak berharap, perusahaan ini menerima saya. Pada saat itu saya berdoa semoga diterima sesuai dengan jurusan saya sehingga tahu penerapan ilmunya di lapangan. Dan,viola, saya bekerja sebagai pengawas teknik sipil di lapangan hingga saat ini. 

Saat ini saya sedang mengawasi pekerjaan pembangunan proyek pembangkit batu bara. Dimana lokasi kerjanya selalu berpindah-pindah seluruh Indonesia. Selama ini, saya sudah berpindah lebih dari 5 kali dengan durasi yang tidak pasti. Pada awalnya, pekerjaan ini menyenangkan karena tujuan saya tercapai. Namun setelah mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya,ternyata pekerjaan ini cukup berat dan mulai mengalami kebosanan. Berat dikarenakan lokasi kerja yang langsung bersentuhan dengan abu batu bara dan terpapar sinar matahari secara terus-menerus. Serta durasi dan lokasi pindah yang tidak menentu membuat saya mengalami, hayati lelah bang 😜😜😜. 
Kira-kira sampai kapan saya bisa bertahan di pekerjaan ini? Saya sendiri tidak tahu. Mungkin saya harus mencari pekerjaan yang tidak monoton dengan kepastian yang  jelas durasi dan lokasinya. Ah tapi, bukankah hidup ini penuh dengan ketidakpastian? Yah setidaknya saya harus mencoba keluar dari belenggu ini supaya saya tidak menjadi katak dalam tempurung. Aamiin. Mestakung πŸ™πŸ™πŸ™ #iyainajalah #biarsayabahagia #pahalabuatkalian 

Hari ke sembilan 09.06.2017 di #30harimenulis #30haribercerita 

Saya (1) dan KerjaanΒ 

Yihaaa, saya telat bikin tulisan di hari ke 8 di #30haribercerita #30harimenulis dikarenakan saya mengantuk. Agak sedikit klise yah alasan saya,hehehehe. Mohon dimaklumi.  Mungkin sebagai gantinya saya menulis sebuah tulisan menjadi 2 part. 

Kali ini saya akan menceritakan tentang saya dan kerjaan saya. Saya mempunyai nama yang unik,terdiri dari 2 suku kata. Kata pertama menunjukkan bahwa gender saya adalah seorang laki-laki padahal kenyataannya saya adalah seorang perempuan. Sedangkan kata terakhir,hampir semua orang yang pernah berkenalan dengan saya selalu beranggapan bahwa kata tersebut adalah suatu marga. Padahal kata tersebut adalah penggalan dari ayat Al-Quran dan biasanya untuk perempuan. Oleh karena itu,ketika berkenalan saya selalu menyebut, I’m Eric and I’m a girl. Mohon dimaklumi karena saya masih bocah 😝😝😝😝. 

Hampir sebagian orang selalu bertanya kenapa nama saya buka eri atau erica yang sangat cewek sekali kenapa harus eric yang dapat membuat salah komunikasi?. Akhirnya saya tanyakan asal muasal kenapa nama saya eric kepadaa ibuk saya. Awalnya seh ibuk saya bercanda,” biar unik,klo eri atau erica sidah terlalu pasaran”. Selidik punya selidik,ternyata bukan seperti itu asalnya.

Saya adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara (termasuk adik dan kakak diatas saya yang telah meninggal dunia). Diantara saudara-saudara yang masih hidup, saya satu-satunya anak yang membutuhkan bantuan seorang dokter di Rumah Sakit. Sedangkan saudara yang lainnya hanya membutuhkan bantuan seorang bidan. Kebetulan,dokter yang membantu proses melahirkan ibuk saya bernama dokter Eric. Saya sendiri tidak tahu wujud dokternya laki-laki atau perempuan. Untuk mengapresiasi bantuan dokter tersebut, ibuk saya menggunakan namanya sebagai suku kata pertama nama saya. Jadilah nama saya Eric.
Sedangkan untuk kata baroroh,diambil dari penggalan ayat suci Al-Quran diberikan oleh mendiang bapak saya. Bapak saya memberikan nama anak-anaknya dengan kata-kata yang unik. Konon ceritanya, bapak suka tetiba mendapatkan wangsit ketika di jalan atau di manapun dia berada, saya sendiri tidak tahu hal tersebut benar atau tidak. Ketika saya tanya, bapak hanya menjawab, ” nama kamu itu dari al-quran“. Apakah arti kata baroroh? Kalo diliat dari terjemahan, baroroh artinya menurut,berbakti. Entah itu benar atau tidak,karena saya kurang mengerti bahasa arab,saya hanya mengambil sebagian. Dan mengambil sebagian tersebut sebenarnya kurang cocok karena kata baroroh diikuti dengan kiromim yang berarti malaikat. Yah lagi-lagi saya hanya menyimpulkan berdasarkan terjemahan. Mohon dimaklumi klo saya sedikit sotoy. Setidaknya saya tahu arti suku kata kedua nama saya dan bisa memuaskan kalayak ramai ketika bertanya artinya apa 😁😁😁. 
Cukup unik khan nama saya, bergender perempuan tapi mempunyai nama laki-laki. Seakan-akan bermarga padahal bukan sama sekali. Sebenarnya ada plus dan minusnya juga mempunyai nama yang bertolak belakang dengan gender. Plusnya adalah saya bisa memutuskan telepon secara sepihak ketika yang dicari adalah Bapak Eric. Sedangkan minusnya adalah saya sering berubah menjadi laki-laki di dokumen penting  karena sang juru ketik menganggap saya adalah laki-laki. Pengalaman lucu dan menjengkelkan lainnya terkait nama sangat banyak sekali. Tapi saya tetap bangga dengan nama saya.

Perkenalkan, I’m eric and I’m a girl 😎😎😎

08.06.2017 telat 4 jam #30harimenulis #30haribercerita 

 

Kamuflase

Kamuflase kaΒ·mufΒ·laΒ·se n perubahan bentuk, rupa, sikap, warna, dan sebagainya menjadi lain agar tidak dikenali; penyamaran; pengelabuan. Diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pencitraan berasal dari kata citra yang berarti: citra/citΒ·ra/ kl n 1 rupa; gambar; gambaran; 2 Mangambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk; 3 Sas kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi; 4 Hutdata atau informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi;. Sumber KBBI. Dengan kata lain pencitraan adalah penggambaran mengenai seseuatu bisa berupa barang atau orang.

Dari dua kata di atas,saya lebih senang menggunakan kata kamuflase daripada pencitraan. Kenapa dengan kamuflase, karena saya mau melakukan penyamaran. Penyamaran terhadap diri sendiri di dunia sosial media. Sedangkan di dunia nyata, saya cukup sulit untuk melakukan kamuflase karena saya sulit untuk berbohong. *ngeles, lol*.

Sebenarnya tidak ada niat untuk melakukan kamuflase, cuman yah itu saya rindu. Saya kangen akan kenangan yang saya ciptakan. Kenangan akan indahnya alam semesta, kenangan tentang bertukar cerita dengan orang asing, kenangan tersesat dan banyak lainnya. Alhamdulillah kenangan tersebut masih terekam di otak, masya allah. Klo bukan ciptaanNya, mungkin otak ini akan meledak karena penuh dengan kenangan. 

Untuk menyembuhkan kerinduan saya terhadap kenangan, saya melakukan sebuah kamuflase yaitu membagikan kepada kalayak rame melalui gambar. Melalui sebuah sosial media sebut saja instagram,-akun saya ebaroroh-. Awalnya saya tidak mengerti cara bermain sosial media ini, tetapi sekarang sudah menjadi candu buat saya 😎😎. Sosial ini cukup mudah sekali yaitu hanya memposting sebuah photo kenangan yang ciamik menurut kalian, filter dengan yang ada atau edit manual dan viola photo tersebut sudah mendapat banyak love 😝😝😝. 

Sangat sederhana khan, membagikan kenangan kepada kalayak rame. Namun, efeknya adalah anda akan dicurigai bahwa anda setiap hari liburan dan tidak bekerja. Dan itulah yang saya rasakan ketika saya memposting sebuah photo kenangan di IG. Padahal sebenarnya saya sedang melakukan kamuflase terhadap diri saya sendiri agar saya tabah menjalani apa yang sedang terjadi. Bukan apa-apa, dengan melihat banyak love di IG dan memandangan photo kenangan tersebut saya menjadi sedikit lebih bersemangat. Seakan-akan saya mengulang kembali ketika saya berada di sana. 

Jadi buat yang suka bertanya, saya dimana? Kok jalan-jalan terus enak banget yah. Sebenarnya itu hanya sebuah kamuflase saja. Daripada kalian bertanya saya dimana mending kalian menabung dan pergi sendiri ke sana πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„.  #iyainajalah #biarsayasenang #pahalabuatkalian #2017aamiin. 

Hari ketujuh di #30haribercerita #30harimenulis. Berikut ini salah satu kamuflase saya. Sebelum di t Lokasi sekarang : di kamar kosan ngetik tulisan ini kepanasan beda banget sama kondisi di photo,sayaaa kangeeen 

Menghilang

Hari keenam di #30haribercerita #30harimenulis masih jauh dari setengah bro sis,hahahahaha.

Pernahkah kalian semua ingin menghilang dari kegaduhan? Atau bahasa lebaynya menghilang dari dunia ini. Atau bahasa gaulnya lari dari kenyataan. Klo aku seh sering. Pengen banget menghilang dari dunia perfacebookan hahahahahaha. Yap,sosmed sekarang bisa menjadi candu. Internet seh khususnya. Klo gak ada internet kita semua tidak bisa bermain sosial media.

Sosial media oh sosial media, kenapa kamu jadi seperti ini. Dulu dengan sosial media, bisa jadi ajang stalker. Sekarang masih bisa seh,terus apa bedanya sosial media dulu dan sekarang?. Buat saya bedanya cuman satu kok,sekarang sosial media khususnya facebook dapat digunakan dalam hal apapun tidak hanya stalking. Ibaratnya sudah diupgrade menjadi versi terkini,berkembang dari tujuan awal yang hanya sebagai penghubung. Penghubung dari yang belum kenal menjadi kenal atau penghubung dari yang jauh menjadi dekat sehingga tidak ada lagi jarak meskipun berada di belahan bumi yang lain. Yah selama masih ada listrik, internet dan berada di bumi, masih bisa bermain sosial media. Eh di antariksa juga bisa dink,buktinya astronot masih suka upload IG 😜😜😜.

Terus kenapa saya pengen menghilang dari dunia perfacebookan? Padahal khan gampang banget,tinggal gak dibuka facebooknya beres. Namun,hal tersebut sangat susah dilakukan karena di sini quota internet sangat murah dan berlimpah selain itu di facebok bisa menemukan macem-macem mulai dari diy barang, resep makanan hingga mbak-mbak yang bisa memasak dengan menggunakan PC komputer. Tak hanya itu, saya selalu penasaran sama komen-komen orang yang kadang lucu,kadang sotoy di suatu berita yang telah menjadi viral. Sebenarnya saya berharap untuk tinggal di suatu negara yang facebook itu diblok atau internet saja susyah. Kenapa saya berpikir demikian karena dengan hal tersebut maka saya akan dipaksa untuk berhenti berfacebook lagi,heheheheh. Oiya, alasan saya untuk menghilang sementara dari social media khususnya facebook adalah terlalu banyaknya orang sotoy di facebook. Orang-orang yang senang menuduh,membandingkan, atau bahkan orang-orang yang merasa paling benar. Benar dalam hal apa? Saya sendiri tidak paham. Benar menurut mereka mungkin. Dan karena merasa sangat benar itu mereka memaksakan kehendaknya. Jadinya tuduh-menuduh,cela-mencela, atau apapun itulah. Di awal mungkin tidak ada yang beranggapan bahwa hal tersebut tidak akan berefek di dunia nyata karena itu hanya sebuah tulisan. Namun,lama-lama juga mengganggu mata. Mata yang membaca tulisan tersebut. Kadang saya sedih,sebenarnya yang mereka cari ini apa seh hingga seperti itu.

Ah semoga saya bisa menghilang,menghilang dari dunia perfacebookan yang semu ini. Menghilang di tengah hiruk pikuk kehidupan untuk merasakan kedamaian dan menikmati alam sambil mengucapkan syukur yang tak henti-henti atas segala karuniaNya. Alhamdulillah

Berkumpul dan berbasa-basi

Hari kelima di #30harimenulis #30haribercerita. 

Kali ini saya akan bercerita tentang berbuka bersama aka gathering aka kumpul-kumpul dengan orang-orang baru yang saya lakukan di hari minggu kemaren. Sebagai salah satu member suatu komunitas, saya sangat tertarik untuk bertemu dengan orang baru dan mendengarkan cerita mereka. Kebetulan komunitas ini mengadakan buka puasa bersama. Jadi tak ada salahnya untuk menghadiri. Saya lupa kapan terakhir kali saya menghadiri acara seperti ini,mungkin setahun atau 2 tahun yang lalu. 

Sebenarnya saya senang sekali bertemu dengan orang asing atau orang baru. Namun entah kenapa,kemaren tidak ada feel untuk berbasa-basi dengan orang baru. Dan agak sedikit menyenangkan karena saya mengajak teman sehingga tidak terlalu merasa sendiri di keramaian. Ternyata sudah lama tidak berkumpul dengan orang asing dalam jumlah yang cukup banyak membuat saya agak sedikit canggung. Padahal sebenarnya saya orangnya cukup bahkan sangat terbuka terhadap orang asing, gampang bertukar pendapat atau tiba-tiba join dalam suatu percakapan. Kemaren, saya berasa melamun. Makan dan minum sambil melamun dan memandangi orang-orang tersebut. Sampai pada akhirnya teman saya berkata,”kita sudah bukan jamannya untuk melakukan basa-basi seperti itu. Semangat untuk itu sudah aku lakukan beberapa tahun silam. Sekarang kita hanya menunggu aja,siapa yang mau berbincang dengan kita”. Benar juga seh, feel itu sudah sedikit demi sedikit terkikis. Pengennya seh bertemu dengan orang (small grup) 2-3 orang dan kita membahas sesuatu yang bermanfaat atau berbobot. Atau mungkin berdiskusi dalam diam. Agak gak masuk akal juga berdiskusi dalam diam? Telepati gitu? Hahahahaha. 

Setelah gathering kemarin saya menyadari ternyata saya gak 22 yah,hahahahaha. Saya menyadari ketika bertemu dengan anak muda,bahasan kita berbeda. Dan akhirnya saya menyadari saya bukan bocah lagi :p. 

Ah apa salahnya seh menjadi bocah? Tak ada yang salah. Hanya suara-suara sekitar saja yang cukup mengganggu di telinga 😌😌😌.

Kota-kotaku

Tema hari ini untuk #30harimenulis #30haribercerita adalah tempat menarik di kotaku,hmmmmm. Jujur agak susah ketika memikirkan tempat menarik di kotaku. Kotaku,dimanakah sebenarnya yang dimaksud? Kota kelahiran,kota tempat tinggal,atau kota yang pernah saya kunjungi? Bingung saya πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…. Klo saya menceritakan semuanya bisa bikin banyak part,heheheheh. Saya akan menceritakan beberapa kota yg menurut saya menarik.

Kotaku yang pertama adalah Surabaya. Saya lahir hingga SMU di kota ini,begitu pula orang tua saya tinggal di sini. Surabaya terletak di pulau Jawa bagian timur, dekat dengan pulau Madura. Berdekatan dengan laut sehingga membuat suhu di kota Surabaya lumayan panas, begitu juga dengan orang-orangnya yang terkenal lebih terbuka aka blak-blakan. Lahir dan besar di sini membuat saya fasih dengan bahasa Suroboyoan yang terkenal dengan cak cuk dan blak-blakan. Sehingga menjadi ciri khas saya hingga saat ini. Selain itu,Surabaya juga terkenal dengan kulinernya yang mengandung petis. Mulai dari rujak cingur,tahu campur,tahu tek, hingga lontong balap. Cocok untuk lidah yang tidak alergi terhadap seafood karena bahan dasar petis adalah udang dan umumnya masakan tersebut cukup pedas.

Ketika saya balik ke kota ini, tempat menarik yang selalu saya kunjungi adalah tempat makan. Salah satu tempat makan yang menjadi favorit saya adalah lontong balap. Ada beberapa tempat salah satunya adalah lontong balap samping kantor pos besar Surabaya yang berlokasi dekat dengan tugu pahlawan. Lokasinya lumayan strategis karena dekat dengan icon kota Surabaya,Tugu Pahlawan. Di dekat Tugu Pahlawan terdapat bangunan lain yang cukup indah untuh di photo salah satunya,gereja katedral, kota tua, serta gubernuran (kantor DPRD provinsi). Biasanya saya selalu mengajak teman saya untuk ke sini,selain menikmati icon Surabaya juga untuk menikmati makanan tradisional,lontong balap. Selain itu saya bisa mampir ke kantor pos untuk membeli perangko 😁😁😁.

Kotaku yang kedua adalah Bandung. Berbeda dengan Surabaya,Bandung terletak di sebelah barat pulau Jawa. Berada di cekungan bekas letusan gunung Tangkuban Perahu membuat suhu di kota Bandung sangat sejuk. Sangat bertolak belakang dengan kondisi kota Surabaya. Awal pertama ketika saya di Bandung,agak shock karena Bandung adalah kota pertama yang harus saya tinggali secara sendirian. Pertama kali jauh dari keluarga di lingkungan yang sangat bertolak belakang. Tidak hanya itu,bahasa pun menjadi kendala. Meskipun sama-sama di Pulau Jawa, namun Bandung mempunyai bahasa yang berbeda. Bukan bahasa Jawa tetapi bahasa Sunda. Oleh karena itu mereka menyebutnya tanah Sunda. 

Saya tinggal di Bandung kurang lebih 6 tahun. Mulai dari kuliah hingga bekerja sebelum dipindah tugaskan kemana-mana. Meskipun saya tinggal di kota ini selama itu,akan tetapi saya tidak jago berbahasa Sunda karena saya masih cinta bahasa suroboyoan saya πŸ˜„πŸ˜‰. Yang menarik dari kota ini adalah banyaknya tempat wisata yang sangat gampang untuk dikunjungi. Selain yang menjadi favorit saya ketika di sini adalah daerah Cihampelas. Di sini, banyak sekali pedagang-pedagang pakaian dan merupakan tujuan wisata. Macet,jangan ditanya. Namun di sini ada tempat nongkrong dan mall yang bernama cihampelas walk. Lokasi Ciwalk – singkatan dari Cihampelas Walk- tak jauh dari tempat saya tinggal, hanya berjalan kurang lebih 10 menit. Kenapa tempat ini menjadi favorit saya, karena di sini saya bisa melihat banyak orang yang berpenampilan menarik. Dengan hanya duduk dan mengamati orang-orang yang berlalu-lalang dengan fashion yang menarik. Yap, Bandung terkenal dengan fashionnya. Berbeda dengan orang surabaya dimana fashionnya sangat monoton bahkan jarang yang memperhatikan penampilan dikarenakn suhu yang lumayan panas. Sedangkan di sini, orang-orangnya sangat modis. Mulai dari bapak-bapak yang memakai celana cutbray, atau ibu-ibu yang memakai sepatu boots dan baju berlayer. Tak jarang,ketika saya penat, saya suka sekali nongkrong di sini. Selain itu di sini juga nyaman untuk tempat nongkrong dikarenakan tempatnya yang sangat rindang sekali. Ah saya kangen duduk diam di sana euy. 

Apa kabar kedua kotaku sekarang yah? Surabaya dan Bandung. Terakhir kali saya pulang ke Surabaya mungkin setahun yang lalu,sedangkan terakhir kali saya ke Bandung sudah beberapa tahun yang lalu. Dua kota yang lumayan berkesan buat saya. Yah meskipun saya belum menentukan tempat dimana saya menghabiskan hari tua nanti, setidaknya dua kota ini sudah membekas di hati saya. Untuk kota-kota yang lain tunggu kedatangan saya πŸ˜‰πŸ˜‰.  

Ah bandung,selalu ngangenin deh. 

Suroboyo, aku kangen cok 

04.06.2017 #30haribercerita #30harimenulis

Umroh (yang katanya) Backpacker

Eits jangan salah sangka dulu apabila mendengar nama Umroh diikuti dengan kata Backpacker. Pasti anggapan kebanyakan orang, umroh aka ibadah kok backpacker. Backpacker yang notabene dianggap sebagai traveler kere atau ngirit seperti saya dimana membatasi pengeluaran untuk melakukan travelling. Jadi ketika digabung menjadi umroh backpacker seakan artinya adalah ibadah dengan cara ngirit, padahal ini adalah ibadah, menuju ke rumah ALLAH SWT, Baitullah. Kok kebangetmen pakai ngirit segala padahal juga rezeki dari ALLAH. Itu kata sebagian orang yang belum paham tentang konsep umroh backpacker.

Sebenarnya umroh backpacker tidak jauh beda dengan umroh reguler atau umroh plus+. Hanya mengikuti trend yang sedang hits sehingga menggunakan nama Backpacker :P. Yap, backpacker untuk saat ini adalah kata-kata yang sedang hits. Kenapa sedang hits karena dengan cara backpacker-an semua orang bisa menjelajah dunia. Cara yang seperti apa yang dimaksud dengan backpacker-an. Backpacker apabila dibahasa Indonesiakan adalah orang yang membawa tas punggung/BackpackΒ ketika berjalan. Dimana hanya membawa tas punggung maka identik dengan irit/ kere,padahal sebenarnya harga backpacknya bisa lebih mahal daripada harga tiket. Namun yah itu tadi, seorang yang membawa backpack terkesan lebih lusuh daripada yang membawa koper :P. Seorang backpacker biasanya melakukan berbagai cara untuk menekan budget ketika berjalan-jalan seperti mencari tiket promo dengan begadang semalaman, menumpang menginap di rumah orang di negara/kota yang dituju, berjalan kaki atau menumpang mobil yang sedang lewat. Apapun dilakukan untuk menekan biaya perjalanan. Mungkin orang akan beranggapan – seperti di atas, paragraf pertama- , kok yo kebangetmen tho mau ibadah aja harus melakukan seperti itu, nanti klo ibadahnya gak khusuk piye? Jadinya pahala ibadahnya gak dapat padahal sudah jauh-jauh ke sana.

Padahal apa yang mereka anggap itu kurang benar terhadap umroh (yang katanya) backpacker. Jadi yang membedakan dengan umroh reguler dan umroh ini adalah hanya masalah di tiket. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, seorang backpacker akan rela begadang semalaman demi mendapatkan tiket promo untuk menekan biaya. Nah begitu juga dengan umroh ini, untuk menekan biaya yang lumayan signifikan dibandingkan dengan umroh reguler. Umroh ini diwajibkan untuk membeli tiket terlebih dahulu, biasanya membeli ketika ada promo. Dimana harganya lumayan murah. Seperti yang saya lakukan kemarin, melalui kakak saya sebagai calo :P. Kakak saya sudah membeli tiket terlebih dahulu dengan harga kurang lebih dibawah 6 juta. Sedangkan saya membeli menunggu promo berikutnya mendapatkan tiket seharga 6 jutaan. Lumayan khan selisihnya hampir 1 jutaan. Maskapai yang digunakan adalah Saudia Airlines. Berhubung ini adalah ticket promo dimana ada T & C yang harus dipenuhi salah satunya adalah durasi transit yang lumayan lama. Β Dan yang membedakan satu sama lain antar jamaah hanyalah uang tiket ini saja. Sisanya sama saja kecuali klo jamaahnya ingin upgrade penginapan pasti ada biaya tambahannya.

Kemaren saya umroh ini ada plusnya yaitu plus kairo. Kenapa dipilih kairo? karena tiket promonya yang murah adalah terbang dari kairo. Toh tak ada salahnya juga plus kairo supaya saya juga bisa melihat kairo. Ibadah plus plus jadinya. Alhamdulillah. Oiya, tiket promo biasanya start dari Kuala Lumpur bukan dari Indonesia. Tiket saya kemaren, CGK-KUL by Air asia, KUL-JED-CAIRO-JED-CGK by saudia arabia. Alhamdulillah pulangnya langsung menuju CGK jadi tidak perlu bingung bagasi dan sebagainya. Selain plus kairo, kita juga merasakan plus tidur di bandara jeddah karena transit yang lumayan lama :D.

Sesampainya di bandara kairo, jangan kuatir meskipun namanya backpacker, kita dijemput dengan bus dan guide serta diinapkan di Hyatt Cairo samping sungai nill. Di kairo, kita diajak ke tempat wisata, tempat oleh-oleh, makan 3x, bahkan kita juga mengunjungi kota alexandria yang cantik yang ditempuh kurang lebih 5 jam dari kairo. Dan ketika di Madinah, kita dijemput dan dibimbing oleh seorang muttawif yang sudah berpengalaman dalam membimbing ibadah umroh. Selain itu lokasi penginapan juga gampang diingat sehingga tidak mudah tersesat. Di Mekkah juga demikian, hotel yang ditempati lumayan dekat dengan Ka’bah sehingga bisa ditempuh dengan berjalan. Jadi perbedaannya sangat sedikit.

Oiya jangan salah yah, umroh ini jemaahnya dari berbagai umur mulai dari anak SD sampai nenek 80an namun bisa solid dan saling menjaga satu sama lain. Seperti yang saya alami kemaren. Meskipun saya pulang duluan Β dan diantara rombongan ada nenek yang umur 80an, tidak ada masalah dan kendala, lancar, alhamdulillah.

Jadi mencoba untuk melakukan ibadah dengan cara ini? Kenapa tidak, khan selisih uangnya bisa dibelikan untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Btw kemaren saya ikut Khafilah Akbar di bawah mbak butet Ubepe. Untuk pertanyaan tentang umroh (yang katanya) backpacker bisa ditanyakan langsung ke beliau.

Total pengeluaran :

  • CGK-KUL by AA : kurang lebih 600rban
  • KUL-JED-CAIRO-JED-CGK by Saudia : kurang lebih 6jutaan *tergantung dapat harga tiket promonya*
  • Mesir = lupa jajan habis berapa anggep aja 100 rb
  • Madinah-mekkah = jajan anggep aja 500 ribu
  • Oleh-oleh kurma dkk = gesek pake kartu beli di bindawood
  • Biaya Visa, akomodasi= 10 juta kurang apabila dikurs di IDR pada saat itu

Sebenarnya seh saya pengen melakukan ibadah umroh atau haji yang benar-benar backpacker dimana saya mengurus sendiri itenarary saya, kecuali visa ke UEA yang tidak bisa diurus sendiri harus melalu agen umroh/haji. Semoga bisa dan diacc oleh ALLAH SWT. Biar gak ribet dalam pengurusan visa karena saya perempuan, jadi saya harus mencari mahramnya dulu πŸ˜€ terus pergi deh umroh backpacker dari tempat domisili entah itu Indonesia atau manapun. aamiin

Wujud Sayang Yang Berbeda

“Rin, iku ndang disapu omahe”Β perintahku kepada anakku yang paling kecil. Rini namanya duduk di kelas 5 SD.

“Sik, sik mangan aku. Ikuloh mbak Tina kongkonen nyapu, mosok aku terus?”Β Jawab Rini sambil memainkan makanan dan memperlama durasi makannya.

“Koen iku njawab thok, ndang dientekno mangan e. Mangan kok gak mari-mari ket mau. Mau njawab bar mangan arep nyaponi omah. Lah iki tambah nonton tipi”,Β ujarku sambil memarahi dan mencubit pahanya. Tak hayal, dia pun menangis kencang karena cubitanku. Sehingga dia menghabiskan makanannya sambil menangis. Dan akhirnya pekerjaan menyapu aku yang menyelesaikan. Namun setelah melalui drama seperti itu. itupun aku harus memandikannya dulu setelah mencubiti dia karena badannya menjadi kotor akibat makan sambil menangis. Sedangkan, kakaknya Tina, sedang mencuci piring yang lumayan banyak. Sebenarnya aku tidak tega untuk melakukan tindakan mencubit atau pun memarahinya seperti itu. Namun mendengar jawaban dia yang seperti itu membuat emosiku naik, apakah dia tidak melihat ibunya sedangkan mencuci pakaiannya?. Aku lakukan itu agar dia mengerti pekerjaan, membagi pekerjaan sesuai dengan porsinya, menyapu rumah mungil yang kita tempati. Rumah yang tidak terlalu besar, hanya berisi 2 kamar, satu ruang tamu, serta dapur dan kamar mandi. Akan tetapi, dia tidak bergeming.

Sangat berbeda dengan Tina. Memang jarak antara Rini dan Tina lumayan jauh, 7 tahun. Dimana, Tina sudah menjadi seorang anak gadis yang baru masuk kuliah, sedangkan Rini baru naik kelas 5 SD. Namun, aku tidak mau memanjakan Rini hanya karena dia paling kecil di keluarga ini. Aku harus mengajarinya untuk mengerti pekerjaan agar dia bisa tahu bagaimana hidup menumpang dengan orang, jangan hanya menjadi benalu. Karena aku tidak mau anak-anak merasakan hal yang sama seperti aku. Aku lahir dari keluarga yang kurang mampu sehingga untuk melanjutkan hidup saja, orangtuaku menitipkanku di saudara yang lebih berkecukupan secara materi. Karena sadar akan kondisi tersebut, maka aku hanya bisa membalas budinya dengan tenaga yaitu bekerja, mengerjakan apapun yang disuruh tanpa diperintah dua kali. Jadi ketika mendapatkan bantahan seperti yang dilakukan oleh Rini, aku sangat emosi. Dan lagi-lagi Rini menjadi sasarannya. Kadang saya melihat Rini sangat membenci kakaknya, karena Tina jarang sekali saya cubit atau saya marahi. Kenapa aku jarang memarahi Tina, karena Tina tidak pernah membantah.

Berbeda denganku, suamiku sangat menyayangi Rini. Dia selalu memberikan uang ketika Rini minta. Bahkan setelah marah pun, dia tak segan memberi Rini uang agar Rini berhenti menangis. Dan sering aku bilang ke Rini,” Enak yoo onok bapakmu, koen duitmu akeh. Bar nangis dike’i duwik” .Β Rini hanya bergelanyutan manja dengan bapaknya ketika kubilang seperti itu seakan-akan dia merasa menang ketika ada bapaknya di rumah.

Karena ekonomi yang cukup sulit, suamiku bekerja hingga ke luar kota. Dan pulang ke rumah hanya dalam beberapa hari saja. Oleh sebab itu, mereka hanya bertemu dengan ibunya setiap hari. Kami telah melakukan kesepakatan bahwa untuk masalah anak-anak yang mengurus adalah aku, mulai dari memandikan hingga mengajarinya membaca dan menulis. Sedangkan untuk mencari uang adalah suamiku. Tak jarang ketika mengajari menulis dan membaca aku juga menggunakan cara yang sama terhadap Rini, dengan sedikit kekerasan. Apabila aku sudah sangat lelah sekali, aku meminta Tina untuk mengerjakan PR adiknya. Kami berbagi peran seperti itu karena kami bercita-cita agar anak-anak dapat melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi bagaimana pun caranya. Karena hanya ilmu yang bisa kita berikan kepada anak-anak, sedangkan materi. Kami tidak mempunyai materi yang cukup. Kami hanya berharap kelak, ketika mereka sudah bisa sekolah hingga mencapai perguruan tinggi, mereka tidak akan hidup sengsara seperti kami.

Ah, Rini masih cukup kecil untuk mengerti hal tersebut. Tak usahlah saya jelaskan panjang lebar ke dia sebenarnya apa yang saya lakukan itu untuk kebaikan dia kelak di kemudian hari. Memang sih saya melihat dia seakan menyimpan dendam terhadap saya, terhadap apa yang saya lakukan ketika dia masih kecil. Namun, apabila saat itu tiba, ketika dia berada di posisi saya sebagai ibu, pasti dia akan merasakan hal yang sama. Bahwa sebenarnya aku sangat menyayanginya namun dengan cara yang berbeda. Karena kasih ibu itu hanya memberi tak harap kembali.

“Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia”.

03.06.2017 #30haribercerita #30harimenulis

Untuk para ibu : terima kasih atas Doa yang tulus yang engkau berikan kepada anak-anakmu ❀

Gadget pertama

-02.06.2017,second day of #30haribercerita-

Kali ini saya akan menceritakan tentang gadget pertama yang saya miliki. Saya mendapatkan gadget ini ketika saya diterima di perguruan tinggi,sebut saja gajah duduk di kota bandung. Kota yang lumayan jauh dari surabaya. Kurang lebih 12 jam menggunakan kereta api atau 15 jam lebih menggunakan bus antar kota antar provinsi. Saya diberi gadget ini oleh kakak saya,sebuah handphone yang lumayan canggih meskipun monokrom. Kenapa saya sebut canggih karena saya bisa online yahoo massenger dan browshing dengan hape ini. Handphone itu sebut saja sonyericsson T65. Bentuknya kecil,mungil,dan tahan banting. Serta jarang ada yang punya. Sebenarnya saya diberikan dua opsi oleh kakak saya yaitu nokia atau sonyericsson. Berhubung nama saya eric jadinya saya lebih memilih sony ericsson seh 😎😎😎😎.

Gadget ini menemani saya cukup lama namun tidak selama saya kuliah. Maklum saya harus merelakan hape ini mati karena kecerobohan saya yang menyimpan hape ini di dalam kantong celana. Dan saya suka merendam celana dalam bak air,baca mencuci. Jadinya hape ini tewas tak berbekas :(. Sedih,bangetlah. Secara saya mahasiswa tidak beruang tidak mampu membeli yang baru. Maka opsinya adalah meminjam teman yang mempunyai handphone dobel. Alhamdulillah saya punya teman yang baik hati meminjami. 

Sebenarnya sony ericsson tipe ini cukup tangguh karena dia pernah terendam air tidak hanya sekali. Namun karena usia dan penggunaan saya yang sedikit kasar yah akhirnya dia menyerah. Berikut ini penampakan hape pertama saya. Gambar saya ambil dari google ddikarenkan saya lupa hapenya saya taruh mana, entah saya kasih ke orang atau terselip diantara kenangan,hahahahaha.

Terima kasih sonyericsson, jasamu tiada tara. Kamu menemani saya online yahoo massager sehingga saya masih bisa ngobrol dengan orang yang jauh di sana. Kamu menemani saya berselancar di dunia maya ketika bosen di kosan. Kamu membuat takjub para pengguna hape sejuta umat sebut saja nokia karena ternyata kamu bisa dipakai untuk internetan pada kala itu. 

Dan sangat disayangkan duet maut sony ericsson pun kandas di tengah kejamnya kemajuan teknologi. Tapi tenang saja,kamu masih membekas di hatiku pak sony ericssonπŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰. Dan yang kandas tidak hanya kamu,hape sejuta umat pada jamannya juga akhirnya kandas. 

Yah namanya juga dunia,terjadi perputaran yang sangat cepat khususnya teknologi. Ada yang pertama dan bisa juga menjadi yang terakhir. 

Ditulis dengan gadget *entah yah keberapa* yang sudah bisa ditutul-tutul *klo kata ibu saya* bukan dipencet-pencet lagi πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€. 

Ps: yah ketahuan deh klo umur saya gak 22 πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Ibadah (tidur) di Masjid

-challenge #30haribercerita-

01.06.2017

Yes,hari ini timeline saya dipenuhin dengan hastag dan gambar saya pancasila. Dan tiba-tiba semua manusia (orang) Indonesia berubah menjadi pancasila. Bukankah Pancasila ada dasar negara Indonesia,klo semua warga negara menjelma menjadi Pancasila kok jadi menakutkan yah,πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„, Imho, gak usah dibikin serius ntar botak. Kenapa,hampir semua orang mengganti PP dan menggunakan hastag pancasila karena hari ini adalah hari libur,tanggal merah memperingati hari kesaktianΒ lahirnya Pancasila. Dan semboyan dari bapak presiden adalah saya Indonesia,saya Pancasila. Sebenarnya menurut saya kalimatnya ambigu,tapi abaikan saja tho yang mau saya ceritain bukan tentang ini πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™.

Hari ini, satu juni 2017 saya akan bercerita tentang ibadah (tidur) di masjid. Siapa sih orang indonesia yang tidak pernah tidur di masjid/musholla/langgar,pasti ada tetapi sangat sedikit jumlahnya,mungkin seh,heheheheh. Sebenarnya saya sering banget tidur di musholla apalagi ketika bepergian sendirian. Tidur di lantai beralaskan sajadah atau tanpa alas sekalipun. Hanya berselimutkan sarung ataupun mukena yang dipakai. Saya teringat ketika waktu kecil pertama kalinya *mungkin* saya tidur di masjid bersama dengan alm. Bapak ketika di desa. Jadi waktu itu ada hajatan saudara dan kita datang petang,dimana semua orang sudah berkumpul sedangkan jumlah kamar tidak memadai. Bapak, tak ambil pusing dan segera membawa saya ke musholla samping rumah untuk berisitirahat. Tak lupa pula memberikan sebuah sarung yang berfungsi untuk penghangat dan penutup agar tidak digigit nyamuk. Pada saat itu saya tidak merasa sedih atau rewel karena tidur di atas lantai yang keras,biasa aja. Tapi entah kenapa dengan hari ini. Hari ini saya mengulang kembali tidur di masjid,sendirian tidak ada sarung hanya sebuah mukena untuk penghangat karena AC yang terlalu dingin. Akan tetapi hati saya merasa tidak tenang,saya tidak bisa tidur dan tidak nyenyak tidur. Hati saya gundah gulana, antara ingin tidur atau tidak. Ah kenapa saya seperti ini. Padahal saya sendiri sudah sangat terbiasa tidur dalam kondisi apapun,bahkan tidur di mushola bandara,di terminal, atau di atas kendaraan. Semua biasa saja, saya bahkan gampang terlelap. Sangat berbeda dengan hari ini. Ah memang hati orang tidak ada yang tahu. Dan ketika hati ini sakit, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memulihkannya.

Ah mungkin saya menyalahgunakan tempat ibadah sebagai tempat tidur/istirahat jadinya hati saya bergejolak? Bisa jadi iya,bisa jadi tidak. Apabila di bulan yang penuh berkah ini. Harusnya masjid digunakan untuk bertadarus malam atau sholat malam, eh saya pakai untuk tidur,heheheheh. Dengan kata lain,saya yang salah,hahahahaha. Kerja segininya sampai menggunakan tempat ibadah untuk tidur. Ah bukankah kita bisa beribadah dimana saja selama masih di bumi yah? Ah sudahlah. Tampaknya saya butuh istirahat dan menenangkan hati ini.

Buat Pancasila, semoga tetap saktiΒ hidup yah. Semoga lambangnya masih burung garuda selamanya. Aamiin

Post Navigation

judiantology.

..of koffein, of travelore, of miscellany loveness..

Setapak Aksara

Kalau Kau Merasa Miskin, Jalan-Jalanlah!

judiantology30

bali based writer

CHINESE GOVERNMENT SCHOLARSHIP

Your Guide to Chinese Government Scholarship

Jomblo Traveller betina

Travelinglah selagi Jomblo - Jomblolah selagi Traveling

Jejak Kaki

Catatan Perjalanan Dan Informasi Wisata

Travel "X"

Adrenalin, Survival, Dan Sedikit β€œKenakalan”

It's.... just a note

Random Mindful Chat

nya's sweet escape

Just a (not too) Personal Diary

}ndutyke’s stories{

balikin & balikkan keadaan

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

today tomorrow

because life is about looking forward to the future

Kisyani's Weblog

Just another WordPress.com weblog

Gadis, Gadis, Wanita

ternyata saya tidak sendiri!

TRIP TO TRIP

Cerita Perjalanan Backpacker Asia

Wonder To Wander

The Life of A Student of the Universe

indonesia360derajat

I read. I travel. I photograph.